Cari Blog Ini

Jumat, 28 Oktober 2011

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DAN TANTANGANNYA DI INDONESIA

Secara geografis Indonesia berada pada silang dunia sehingga merupakan tempat pertukaran budaya karena itu Negara Indonesia sejak tahun 1945 menciptakan sebuah Negara besar yang berbasis multicultural, hal ini tersurat pada motto Bhinneka Tunggal Ika (bebeda-beda tetapi tetap satu). Multicultural muncul dalam masyarakat yang bervariasi. Multicultural cenderung memprioritaskan kepentingan kelompok di dalam praktek demokrasi. Oleh karena itu konsep Negara memerlukan pengembangan multicultural normative yaitu petunjuk tentang berbagai kepentingan yang membimbing pada pengakuan yang lebih tinggi mengenai kebangsaan dan identitas kelompok yang berbeda di dalam masyarakat. Multicultural normative pertama kali diamanatkan dalam UUD 1945. Dan dalam pengembangannya harus didukung dengan pendidikan multicultural. Dalam masyarakat modern pendidikan multicultural sangatlah penting dan merupakan tantangan yang sangat kompleks.
Multicultural di Indonesia
Multicultural di Indonesia bersifat normative yang menyebabkan:
1. Perlunya melakukan penelitian untuk membentuk operasional yang pantas untuk masing-masing kawasan dalam suatu Negara.
2. Konsep multicultural normative menentukan polarisasi dari dua sisi yang tidak tampak bertentangan, yaitu dari sisi Negara kesatuan republic Indonesia dan dari sisi yang lain terdapat keanekaragaman suatu bangsa.
Pendidikan Multikultural Indonesia, Tantangan dan pemecahan masalahnya
Multicultural hanya dapat disikapi melalui pendidikan nasional yang difokuskan pada pengembangan perspektif multicultural. jika tidak keaneka ragam budaya mustahil dapat dilestarikan.
Beberapa tantangan besar dan pemecahan masalah dalam melaksanakan pendidikan multicultural di Indonesia:
No Tantangan besar Pemecahan masalah
1 Agama, suku bangsa dan tradisi Diberikannya pendidikan agama di dalam sekolah yang bertujuan memberikan toleransi kepercayaan anggota masyarakat yang lain yang beda agama.
2 Kepercayaan (trust) Menbuka diri , berkomunikasi dan berpartisipasi dengan orang lain agar tidak muncul kecurigaan dan ketiadaan kepercayaan terhadap orang lain
3 Toleransi Dapat mencapai keyakinan, memberi kepada anggota lain di dalam masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar